Arab Berharap Revolusi Mesir Menular ke Kawasan
Sabtu, 12 Februari 2011 05:50 WIB | 149 Views
Ini adalah awal bagi demokrasi di Timur Tengah.”
Beirut (ANTARA News) – Orang Arab di seluruh Timur Tengah merakayakan kejatuhan Presiden Hosni Mubarak, Jumat, lalu memuji daya tahan demonstran Mesir dan berharap protes mereka bagi perubahan akan bergema ke seluruh Timur Tengah.
Tembakan salvo dan kembang api menyemarakkan ibukota Lebanon, Beirut, Jalur Gaza, sampai ibukota Yaman, Sanaa, sementara di negara-negara Teluk yang kaya namun konservatif, rakyat di kawasan ini menikmati kejatuhan kedua seorang pemimpin otoriter Arab dalam sebulan ini.
“Ini adalah awal bagi demokrasi di Timur Tengah,” kata Gazal bin Mahfouz, seorang warga Saudi. “Rakyat juga punya batasnya. Terlalu lama rasanya para pemimpin merasa jika mereka membuat rakyatnya sibuk sendii maka tak akan terjadi apa-apa.”
Kekuasaan 30 tahun Mubarak akhirnya sampai ke ujung kegemparannya pada Jumat malam waktu Mesir setelah berminggu-minggu demonstrasi melanda seluruh penjuru Mesir. Kepergiannya mengikuti kejatuhan pemimpin Tunisia Zine al-Abidine Ben Ali empat minggu sebelumnya.
Ketika gejolak di Mesir ini membuat was-was para pemimpin Arab dari Afrika Utara sampai Teluk, perubahan di Mesir ini justru menarik hati kebanyakan warga biasa Arab yang tidak pernah membayangkan mereka bisa menentukan nasib mereka oleh tangan mereka sendiri.
Di pasaral-Azamiyah suburb di Damascus, penduduk Suriah menyalakan kembang api. “Kami merayakan kemenangan suara rakyat,” kata seorang warga.
Dia tidak berani mengatakan kejatuhan Mubarak itu bakal mempengaruhi Suriah yang dikuasai oleh hukum darurat sejak lima dekade lalu dan dipimpin oleh seorang presiden yang menggantikan kekuasaan ayahnya.
Di Teluk, tempat di mana para pekerja yang berasal dari negara-negara Arab miskin termasuk Mesir dan Suriah yang berjuang menciptakan lapangan kerja untuk kaum mudanya, kabar kejatuhan Mubarak itu memenuhi harapan mereka.
“Saya senang sekali melihat Mubarak mundur. Ini adalah awal dari sebuah era baru di kawasan kita,” kata Baraa Bakkar, yang berasal dari Suriah yang mengunjungi Dubai dari Saudi Arabia.
“Pemerintah Suriah dan Saudi Arabia akan berubah namun latar belakangnya akan berbeda. Tidak akan ada demonstrasi, namun rezim-rezim akan menyadari dengan sendirinya bahwa ini adalah saatnya untuk pergi.”
Kebanggaan Arab
“Ini fajar baru, era baru. Ini masa depan baru yang dilukis oleh tangan-tangan berdarah rakyat Tunisia dan Mesir yang terkundi di pintu kebebasan,” kata Zaki Bani Rusheid, tokoh Islam utama di Yordania, negeri di mana Raja Abdullah membubarkan pemerintahan 10 hari setelah berminggu-minggu protes.
“Setelah hari ini kita bisa berkata kita adalah orang Arab yang memiliki kehormatan dan kebanggaan.”
Ratusan orang berkumpul di wilayah selatan Beirut yang didominasi warga Syiah, yang menjadi pusat kekuatan Hizbullah yang memiliki hubungan buruk dengan Mubarak. Pengeras-pengeras suara menggemakan lagu-lagu pujian kepada demonstran Kairo dan merayakan kepergian firaun Mesir.
Di Gaza, warga Palestina menyalakan kembang aip dan menembakkan senapan ke udara. Hamas menyebut para pemimpin baru Mesir akan mengubah kebijakan-kebijakan Mubarak termasuk pengawasan ketat atas pergerakan barang ke kantong Palestina itu.
Di Kedutaan Besar Mesir di Sanaa, ibukota Yaman, setidaknya 500 orang Yaman dan Mesir berbaris dengan spanduk-spanduk bertuliskan “Hiduplah Mesir”. “Bangunlah para penguasa, Mubarak telah jatuh hari ini,” sambil membunyikan klakson dan memuntahkan tembakan ke udara.
“Kejatuhan seorang diktator selalu menjadi berita hebat,” kata Salim Alouane, insinyur berusia 34 tahun di ibukota Aljazair di mana kelompok anti pemerintah berencana menggelar demonstrasi Sabtu ini. “Saya turut berbahagia untuk rakyat Mesir.”
Di tengah keceriaan itu, sejumlah orang mengungkapkan kekhawatirannya.
“Kita akan menderita karena terlalu banyak orang yang ingin mendapat kue, terlalu banyak orang yang ingin berkuasa,” kata Mohamed Gameel, seorang Mesir di Ajman, bagian dari Uni Emirat Arab.
Di Iraq, di mana Presiden Saddam Hussein digulingkan oleh invasi AS delapan tahun lalu, banyak orang yang menyambut mundurnya Mubarak. Namun sejumlah orang lainnya mengingatkan momen itu pada kekerasan sektarian yang mengikuti kejatuhan Saddam.
“Adalah benar Hosni Mubarak punya banyak kesalahan, namun adalah juga benar Hosni Mubarak berhasil membangun sebuah negeri,” kata Wael Jassim al-Azawi, pemilik toko di distrikAdhamiya, Baghdad.
“Kami berharap tidak ada pemburukan yang akan terjadi di Mesir dan tidak ada kekosongan kekuasan seperti terjadi pada 2003 setelah tentara AS memasuk Irak.”
Editor: Jafar M Sidik
COPYRIGHT © 2011
Tulisan Terakhir
- Konglomerasi Media di Ring Politik
- Dewan: Perselingkuhan PNS Jateng Makin Berani
- Marah karena Difoto, Gajah Jantan Tanduk Turis Australia Hingga Tewas
- Aksi Bakar Diri di Istana disebabkan Kegagalan SBY
- Penyelidikan Penyebab Runtuhnya Jembatan Harus Dibuka
- Idap Kleptomania, Gadis Kecil Dirantai
- William – Kate Dihantui Kutukan Istana Kensington
- SBY Diminta Hentikan Anggaran Sekolah RSBI
- Pilih Tablet atau Notebook?
- Dermawan Misterius Tinggalkan Duit Rp 1 Miliar di Toilet
Kategori
- 10 November 1945
- Abu Bakar Ba'asyir
- Ada Asap, Ada Api
- Agama
- Ahmadiyah dan Pelanggaran HAM
- Ahmadiyah, Buah Ketidak Tegasan Pemerintah
- Ahmadiyah, Sesat Lagi Menyesatkan
- Ahmadiyah, Solusi Permasalahan
- Al Quran dan Rington
- Al-Baqarah 120
- Al-Islam
- Al-Quran dan Ilmu Pengetahuan
- Al-Quran dan Penciptaan Manusia
- Aliran Sesat
- Aneka Tip
- Anggodo Widjojo
- Aqua Kehidupan
- Bahrain Memanas
- Bali Bombings!?!?!?!?!?!?!?!?
- Benar-benar Berita
- Bencana Alam
- Buah Hati
- Debat Islam – Kristen: Apakah Al-Kitab Firman Tuhan
- Debat Islam – Kristen: Apakah Yesus Tuhan
- Debat Islam – Kristen: Benarkah Yesus Itu Kristus
- Debat Islam – Kristen: FPI Dihujat, Habib Riziq Menjawab
- Debat Islam – Kristen: Muallaf vs Murtadin
- Debat Islam – Kristen: Penyaliban Fakta Atau Fiksi
- Debat Islam – Kristen: Sains Dalam Al Quran & Al Kitab
- Densus 88
- Devil Worshipping
- Dinamika Islam
- Dunia Islam
- Ekonomi
- Fikih Ibadah
- Fikih Mu'amalah
- Forum Tokoh Lintas Agama
- Gayus Tambunan
- Gazwul-fikir
- Gelang Power Balance
- Guratan Garin
- Hak Angket Pajak [HAP]
- Hari2 Terakhir 'Perjuangan' Amrozi cs
- Hot News!!!!!!!!!!!!!!!!
- Hukum
- Ibadah Haji 1431 H
- Indonesia – Belanda
- Inkar Sunnah (Anti Hadits)
- Islam In The West
- Islam Liberal [JIL]
- Islam ~ Barat
- Islam ~ Yahudi
- It's America
- It's Yahudi
- Katanya!!!!!!!
- Keberadaban Amerika Serikat
- Keluarga Sakinah, Mawadah waRahmah
- Kementerian Agama
- Kenduri Arwah
- Kerukunan Umat Beragama
- Kerusuhan Temanggung
- Kesaksian Mantan Biarawati
- Kesaksian Mantan Pendeta
- Kesehatan
- Kiat Menumpas Teroris
- Kisruh Libya
- Komisi Pemberantasan Korupsi
- Konspirasi Pembusukan Islam
- Kristologi
- Kuburan
- Kuliah/Ceramah: Prof. Dr. Hamka
- Kultum [Kuliah Tujuh Menit]
- Learning English
- Makam Mbah Priok
- Mavi Marmara
- Mesir Membara
- Millah Ibrahim.Com
- Muhammadiyah
- Osama Bin Laden
- Panduan Mandi Wajib
- Parlementaria
- PBB [Perserikatan Bangsa Bangsa]
- Pemilihan Gubernur [???]
- Pemurtadan
- Pendidikan
- Pentas Perpolitikan Nasional
- Politik
- Prahara Peradaban
- Pressbox
- Ragam Kehidupan
- Ragam Peristiwa
- Ranah Minang
- Resensi
- Sang Pembobol
- Satanism In Modern Culture
- Sawah UFO
- Segitiga Bermuda
- Seputar Istana
- Serba "Ter…………………………."
- Serumpun-Senada-Sejiwa
- Setan dan 'Kebiadaban'
- Sihir dan Pedukunan
- Sisi Manohara
- Sjahril Djohan
- Song For Gaza
- Sri Mulyani
- Sunnah Rasul (Hadits)
- Surat
- Susno Duadji
- Teknologi
- Tokoh
- Tsunami Jepang
- Tsunami Mentawai
- Uncategorized
- Wapres Boediono
- Wisata
- Yahudi [Zionis]
- Yogyakarta!?!?!?!?!?
- Yusuf Estes